1.
Peran konservatif
Kurikulum
mempunyai peran konservatif, yakni kurikulum berperan sebagai salah satu
instrumen untuk mengkonservasikan kebudayaan suatu bangsa. Tanpa kurikulum yang
baik, kebudayaan suatu bangsa bisa sirna dalam sekejap karena tidak ada
institusi yang melestarikannya. Dengan mencantumkannya dalam kurikulum,
kebudayaan suatu bangsa diharapkan dapat diwariskan kepada
generasi
berikutnya sehingga anak cucu bangsa tersebut minimal mengetahui adanya
kebudayaan nenek moyangnya.
2.
Peran kritis dan evaluatif
Kurikulum
juga memiliki peran kritis dan evaluatif. Maksudnya, kurikulum dapat dengan
kritis menilai dan mengevaluasi keberadaan kebudayaan nenek moyangnya untuk
mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan tersebut. Apabila
dipandang ada unsur-unsur kebudayaan yang kurang baik, misalnya, maka generasi
berikutnya dapat memilah- milah mana unsur kebudayaan yang dapat diterapkan dan
dilestarikan, dan mana unsur kebudayaan yang dapat diabaikan karena kurang
sesuai dengan perkembangan jaman.
3.
Peran kreatif
Kurikulum
juga mengemban peran kreatif. Maksudnya, kurikulum harus mampu menciptakan
kreasi-kreasi baru dalam kaitannya misalnya, dengan kebudayaan yang berkembang
dalam masyarakat sehingga kebudayaan tersebut lebih sesuai dengan perkembangan
jaman dan tuntutan masyarakatnya.
No comments:
Post a Comment