Perubahan guru
Perubahan kurikulum
tak akan dapat dilaksanakan tanpa adanya
perubahan pada diri guru karena gurulah kunci dari keberhasilan sebuah inovasi
kurikulum. Umumnya guru tidak mudah berubah karena kebiasaan lama itu sudah
membuatnya aman dan nyaman. Suatu perubahan kerap dipandang sebagai persoalan
baru yang mengharuskan guru memulai lagi, belajar lagi, mengujicobakan lagi,
dan peerilaku lain yang menghadapkannya pada situasi baru.
Namun, apabila perubahan itu disadari oleh guru
sebagai sebuah kebutuhan untuk mengatasi masalah dan kekurangan yang dimilikinya, maka tanpa
didorong- dorongpun ia akan berupaya untuk mencari cara untuk mengatasi
persoalan tata kekurangan yang dirasakannya. Orang yang berkeinginan melakukan
perubahan perlu berusaha untuk memicu dan membangkitkan kebutuhan perubahan itu
pada diri guru-guru. Ia pun tidak boleh bertindak sebagai orang yang serba tahu
dalam mengubah kelakuan guru. Hendaknya ia sebanyak mungkin melibatkan guru
dalam proses perubahan itu. Ia dapat
bersama guru merumuskan masalah yang dihadapi yang akan dipecahkan bersama,
mencari hipotesis atau alternatif, mengumpulkan data, mengambil keputusan,
serta menguji-cobakan dan mengevaluasinya. Perubahan hendaknya disertai
pengalaman yang kongkret. Dalam proses
itu perlu selalu diusahakan komunikasi yang terbuka, sehingga guru-guru bebas
mengemukakan pendapatnya. la juga harus memposisikan dirinya dengan tepat dalam
memandang guru: apakah sebagai orang yang kurang terdidik yang memerlukan
latihan; makhluk psikologis yang dapat dibujuk; sebagai makhluk ekonomis yang
harus diberi insentif dan uang; sebagai pegawai yang dapat dipaksa agar patuh;
sebagai seorang profesional yang bertanggung jawab atas mutu profesinya; atau
sebagai mahluk rasional yang dapat diajak berpikir dalam memecahkan masalah
bersama.
Guru adalah tokoh
utama dalam kelasnya. Metode yang
meniadakan peranan guru dan terutama didasarkan atas bahan yang telah tersusun,
tidak akan diterima guru dengan senang hati. Orang yang berperan sebagai
pengubah kurikulum harus dapat bekerja sama, serta mempengaruhi orang dan
memberi inspirasi. Ia harus mempunyai sensitivitas sosial, terbuka terhadap
pikiran orang lain dan perubahan. Ia harus seorang profesional, tetapi tetap
rendah hati dan tidak memamerkan diri.
No comments:
Post a Comment