BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Sekarang
ini teknologi sudah sangatlah maju, apalagi dengan adanya kecanggihan teknologi
INTERNET, kebanyakan manusia sekarang sudah mengenal, memahami dan menggunakan
internet. Keadaan ini terjadi karena aspek-aspek dasar dari manfaat internet
bagi penggunanya. Misalnya kita bisa mencari informasi yang kita butuhkan
dengan cepat dan memperoleh informasi yang komplit dan lengkap.
Pengertian
dan persepsi yang berbeda mengenai masalah internet sering menimbulkan ketidak
harmonisan dalam kehidupan manusia. Akibatnya seringkali terjadi kekurang
tepatan dalam menerapkan berbagai perangkat peraturan, yang justru
mengantungkan manusia dalam kegiatanya atau bekerja, dengan kata lain manusia
dapat menjadi malas berfikir dalam menyelesaikan pekerjaanya karena sudah
menjadi ketergantungan dalam penggunaan
internet untuk menyelesaikan pekerjaanya. Selain itu, internet dalam agama juga bisa
membuat kontroversi manusia contohnya banyaknya data-data yang beredar yang
tidak kita butuhkan atau menyesatkan, artikel-artikel yang membuat kita kurang
mempercayai akan iman kita. Jadi, suatu teknologi dapat meningkatkan keimanan
kita, dan teknologi juga dapat menurunkan keimanan kita.
Tetapi dilain hal dari ketergantungan, manusia
memang sangat membutuhkan internet dalam kehidupannya, manusia juga masih
membutuhkan tentang kemajuan teknologi agar
dapat memperbanyak dan menambah wawasan pengetahuan.
BAB
II
ISI
A.
KEKRISTENAN adalah
RASIONAL
Pertama perlu
ditegaskan adalah kekristenan sangat rasional, bahkan rasionalitas Firman
SEHARUSNYA menjadi penilai dan hakim bagi semua hukum rasionalitas di
dunia. Mungkin kalimat ini terlalu berani. Bukankah dunia logika bisa terlepas
dari rasionalitas kristen? Adakah pembagian logika duniawi dan logika surgawi? Tentu
saja tidak. Merupakan hal kontradiksi jika ada pembagian logika duniawi ( yang
dipakai orang non percaya) dengan logika surgawi ( yang memakai hikmat Roh
Kudus). Masalah rasionalitas adalah masalah ketaatan pada presuposisi, atau
berlandaskan kepada fondasi mana? Rasionalitas anda akan dinilai pada ketaatan
dan konsistensi anda dalam peletakan presuposisi anda.
Orang kristen
melandaskan pada fondasi Firman. Fondasi Firman adalah penentu awal dan penentu
akhir segala kebenaran. Tetapi di zaman modern, orang kristen terlalu takut
dengan klaim kebenaran dunia, khususnya dari sains dan budaya relativitas.
Kalau berbicara masalah iman, ketika dilawankan dengan sains, orang kristen
menjadi mundur. Dan menyerahkan penilaian kepada rasio yang tercemar oleh dosa
untuk menilai kebenaran Firman. Mengapa? Karena TIDAK ILMIAH. Ketika
bertemu dengan kata TIDAK ILMIAH, kita menjadi ciut. Mengapa? Karena
keilmiahan menentukan kebenaran. Suatu fakta atau kesimpulan dikatakan benar
jika ada unsur keilmiahan, misalnya ada penelitian, penarikan silogisme dan
eksperimen berulang. Bukankah iman tidak bisa diteliti? Bukankah iman kristen
tidak bisa dieksperimenkan berulang-ulang? Karena itu, iman kristen tidak
logis. Maka, tidak benar. Benarkah kesimpulan ini? Tentu tidak. Darimana
kebenaran ilmiah itu datang? Bukankah itu datang dari KESEPAKATAN para ahli?
Bukankah itu adalah PARADIGMA KEBENARAN yang dibentuk oleh zaman?
Hukum
Mekanika dan gravitasi oleh Newton adalah hukum PASTI yang berlaku di
dunia. Itu PASTI BENAR. Membantahnya berarti mengingkari hukum alam
semesta. Tetapi apakah itu kebenaran seluruhnya? Bukankah munculnya hukum
relativitas membuktikan bahwa hukum Newton kurang memadai jika diterapkan pada
seluruh alam semesta? Apakah hukum relativitas adalah hukum PALING BENAR?
Seandainya ada hukum sains yang mengklaim kebenaran mutlak, maka seluruh
penelitian dan dasar ilmu sains akan berhenti. Kebenaran sains HARUS kebenaran
relatif, karena akan dibantah atau diperbaiki oleh kesimpulan baru yang diteliti
setiap saat. Apakah kebenaran sains yang rapuh dapat menjadi penentu bagi
kebenaran mutlak?
Mengenai
verifikasi kebenaran yang mengharuskan adanya suatu sistem untuk bisa
menjelaskan secara logis semua unsur-unsur dan komponen untuk dianalisa.
Kebenaran sains adalah kebenaran yang harus diverifikasi, dalam arti dapat
dinilai dengan suatu STANDAR. STANDAR apakah itu? Standar metode ilmiah. Apakah
standar tersebut dapat dipakai untuk menilai semua kebenaran? Jadi, siapa yang
menyatakan bahwa iman kristen tidak benar karena tidak bisa diverifikasi, maka
kalimatnya sendiri mesti diverifikasi supaya bisa benar. Standar verifikasi
dari dunia keilmuan seringkali bias, bahkan standar verifikasi harus
diverifikasi terus menerus sesuai dengan kebutuhan zaman. Jadi, apakah
kebenaran sains itu mutlak? Tidak.
Lalu apakah
ada kebenaran mutlak? Tentu. Kebenaran yang benar adalah kebenaran yang
tidak membutuhkan apapun untuk membuat dia jadi benar. Untuk membantah
kebenaran suatu hal, anda harus mengacu pada kebenaran mutlak. Ketika seseorang
dengan yakin berkata : " TIDAK ADA KEBENARAN ABSOLUT."
Ia harus mengakui ada kebenaran absolut pada kalimatnya, barulah kalimatnya
bisa menjadi benar.
Karena kalau
tidak, pernyataannya menjadi salah. Anda mesti memutlakkan diri atau memutlakkan
objek lain supaya bisa menilai segala sesuatu. Dalam bahasa iman, anda harus
mengakui : Allah adalah kebenaran mutlak, atau manusia adalah kebenaran mutlak.
Pernyataan terakhir menunjukkan adanya kuasa dosa yang membuat manusia ingin
menajdi Allah. Jadi, dalam kekristenan, hanya ada dua hal : ciptaan yang
terpisah dari pencipta dan ciptaan yang bergantung pada pencipta. Ciptaan
adalah relatif, karena bergantung pada kemutlakan pencipta. Karena itu, manusia
berdosa memutlakkan dirinya melawan Tuhan.
B.
IMAN KRISTEN adalah
IMAN YANG MENGERTI
Iman kristen
adalah iman yang mencari pengertian. Iman kristen adalah mengerti bahwa Allah
adalah pencipta dan kebenaran mutlak.
Ibrani 11:3
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah,
sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita
lihat.
Jadi iman
kristen adalah iman rasional, bukan iman membabi buta. Bukan iman kosong. Bukan
iman sekedar iman. Karena itu, iman kristen dapat memakai hukum logika untuk
menilai segala pernyataan di dunia. Iman kristen tidak melawan hukum logika.
Justru iman adalah landasan segala pengetahuan. Tidak ada pengetahuan tanpa
iman.
Amsal 1:7
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina
hikmat dan didikan.
Permulaan
pengetahuan harus didahului oleh takut akan Tuhan. Karena segala
pengetahuan tanpa dasar rohani akan sia-sia, khususnya di hadapan Yang Maha
Kuasa.
Jadi, apakah
kebenaran sains dapat menjadi penentu kebenaran iman? Tentu tidak. Justru
rasionalitas iman kristen harus menjadi penilai dan penentu kebenaran di tengah
zaman ini.
C.
ILMU
PENGETAHUAN
Ilmu
(atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia
dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan
sekedar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
D.
IMAN DAN
SAINS
Kebenaran
karena sains adalah kebenaran mutlak. Kebenaran karena iman itu adalah
kebenaran relatif. Karena itu, kebenaran sains bisa menilai kebenaran iman.
Karena itu, kebenaran sains berada di atas kebenaran iman. Benarkah klaim
kalimat di atas? Meskipun secara tersurat kalimat di atas jarang ditulis,
tetapi bukankah dalam praksisnya, hampir semua ilmuwan dan bahkan orang kristen
berpikir demikian? Ketika berbicara tentang Tuhan, kitab suci, iman, kekudusan,
bukankah itu TIDAK MASUK AKAL? Bukankah itu tidak benar karena susah
diverifikasi oleh logika?
E.
PENGERTIAN
INTERNET
Perkembangan besar Internet pertama adalah penemuan terpenting ARPA yaitu
packet switching pada tahun 1960. Packet switching adalah pengiriman
pesan yang dapat dipecah dalam paket-paket kecil yang masing-masing paketnya
dapat melalui berbagai alternatif jalur jika salahsatu jalur rusak untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Packet switching juga memungkinkan
jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk melakukan banyak koneksi,
berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan jalur khusus untuk melakukan
koneksi. Maka ketika ARPANET menjadi jaringan komputer nasional di Amerika
Serikat pada 1969, packet switching digunakan secara menyeluruh sebagai metode
komunikasinya menggantikan circuit switching yang digunakan pada sambungan
telepon publik.
Perkembangan besar Internet kedua yang dicatat pada sejarah internet
adalah pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal karena paling
banyak digunakan sekarang yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet
Protocol).
Protokol adalah suatu kumpulan aturan untuk berhubungan antarjaringan. Protokol
ini dikembangkan oleh Robert Kahn dan Vinton Cerf pada tahun 1974. Dengan
protokol yang standar dan disepakati secara luas, maka jaringan lokal yang
tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung membentuk jaringan raksasa
bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia. Jaringan dengan menggunakan
protokol internet inilah yang sering disebut sebagai jaringan internet.
Jaringan ARPANET menjadi semakin
besar sejak saat itu dan mulai dikelola oleh pihak swasta pada tahun 1984, maka
semakin banyak universitas tergabung dan mulailah perusahaan komersial masuk.
Protokol TCP/IP menjadi protokol umum yang disepakati sehingga dapat saling
berkomunikasi pada jaringan internet ini.
Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi World
Wide Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi
konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua pengguna dapat
saling berbagi bermacam-macam aplikasi dan konten, serta saling mengaitkan
materi-materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan pengguna
internet meroket.
F. KELEBIHAN INTERNET
- Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas sehingga akses data dan informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
- Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang dihadirkan secara global tidak perneh tidur. Dengan kata lain, kita dapat melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
- Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita tinggal mengklik icon tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul di layar monitor komputer kita.
- Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas elearning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb. Tentu saja dengan menjadi anggota pada kegiatan tersebut dan mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut.
- Kita dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai berbagai hal jika kita memasuki mailing list atau melakukan chatting.
- Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran informasi melalui internet jauh lebih murah. Apalagi pada saat ini banyak situs yang menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Kita btinggal mengunduh atau mencetak informasi yang kita butuhkan
G. KELEMAHAN INTERNET
Dewasa ini kehidupan kita semakin
intim dengan internet. dan kini internet dijadikan juga sebagai salah satu
media pendukung kegiatan belajar. internet memang memiliki kelebihan dalam
mendukung proses belajar, namun juga memiliki kelemahan. berikut ini adalah
kelemahan-kelemahan internet:
- Informasi yang tersedia di internet sangat besar jumlahnya, namun tidak semuanya kita butuhkan.
- internet bersifat interaktif dengan menyediakan banyak sekali link-link menuju situs tertentu yang terkadang membuat kita menggoda untuk mengkliknya yang justeru membuat pencarian informasi kita terbengkalai dan lepas kendali.
- salah satu kelemahan internet yang sangat terasa dan sangat mengganggu adakah resiko terkena virus komputer yang mudah menyebar, baik melalui email maupun melalui file-file yang kita unduh.
- internet memiliki ketergantungan pada jaringan telepon dan ISP yang berdampak pada kecepatan akses dan biaya pemakaian
H.
RELASI
AGAMAN DI DUNIA SIBER (INTERNET)
Agama
sudah menjangkau secara luar biasa di ranah dunia siber. Secara online dalam
hitungan detik, siapapun dapat mengkases semua hal tentang agama; mulai dari
sejarah, kitab suci, aturan-aturan, kode etika, sampai tata cara kredo. setiap
harinya jutaan orang Amerika mengakses internet demi tujuan religius atau
spiritual.
Bahkan
agama menjadi sangat praktis karena seluruh pertanyaan-pertanyaan spiritual
dapat ditemukan di dunia siber seketika itu juga entah itu melalui surat
elektronik, grup diskusi, membaca laman di situs internet atau bisa juga
mengunduh file.
Sama halnya dengan keberadaan guru spiritual. Sosok fisik ini
tergantikan dengan sosok virtual. Bagaimana melakukan ibadah dan mengucapkan
doa-doa yang benar, sebagai misal, dapat dilakukan dengan mengunduh file-file
audio visual tetang hal tersebut sehingga pengguna internet dapat melihat dan
mendengar secara langsung. Di dunia siber siapapun bisa mengabaikan sosok fisik
guru spiritual (ulama, pendeta, pastur, biksu, dan sebagainya) yang selama ini
dianggap ahli dan memiliki kapabilitas dalam mengajarkan segala sesuatunya
mengenai agama, dan menggantikannya dengan mengakses internet.
Tiga elemen
penting dalam agama, yaitu kepercayaan akan sesuatu dan bersifat sakral,
praktek agama (ritual), dan kehidupan beragama dalam komunitas global. Elemen
pertama, setiap agama di dunia ini tentunya memiliki asas kepercayaan akan
sesuatu dan bersifat sakral. Dalam kehidupan beragama, segala apa yang berasal
dari kitab suci terekspresikan secara naratif dan menuntut tanggung jawab untuk
memercayainya. Pernyataan-pernyataan seperti Tuhan, surga-neraka, kehidupan
setelah kematian, karma, reinkarnasi, atau perbuatan baik-buruk merupakan
bagian dari agama yang bersifat kepercayaan akan sesuatu yang sakral.
Di dunia
siber, hal-hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan bersifat sakral sangat
mudah didapat. Misalnya kata ‘Allah’, jika kita memasukkan kata tersebut
ke mesin pencari seperi Google, maka hanya dalam hitungan 0.16 detik saja
kita sudah mendapatkan sekitar 51,2 juta halaman situs yang memuatnnya. Sementara
‘God’ terpapar di sekitar 354 juta hanya dalam hitungan 0.18 detik.
Ritual
keagamaan, elemen kedua Durkheim, merupakan prasayarat dan penggambaran nyata
dari pemeluk agama. Seseorang baru dikatakan beragama apabila ia telah
melakukan kredo atau upacara keagamaan yang sifatnya ritual. Masing-masing
agama memiliki tata cara maupun ritual tersendiri, yang merupakan kombinasi
antara kehidupan spiritual dan material. Salat di masjid, pergi ke gereja,
mengunjungi vihara, atau tempat-tempat suci lainnya yang dipakai untuk
melakukan ibadah merupakan contoh kecil dari pelaksanaan ritual keagamaan.
Secara
online, pengguna internet dapat mengakses informasi mengenai ritual keagamaan
dan tata cara melakukannya. Sehingga pengguna internet merupakan bagian dari pemeluk
agama dunia yang melakukan kredo kegamaan yang sama. Bukankah berhubungan
dengan-Nya bisa dilakukan di mana dan kapan saja? Sedangkan elemen terakhir,
kehidupan beragama dalam komunitas global. Menurut Durkheim, dalam kehidupan
beragama ada interaksi di antara pemeluk agama dalam sebuah struktur sosial
tertentu. Dari hubungan inilah muncul, salah satunya, ritual dan simbol-simbol
keagamaan. Dilihat dari sistem, agama juga membuat hubungan secara erat dan
berstruktur antara individu dengan sistem sosial di mana mereka mengembangan
diri. Bahkan para ahli sosiologis menyatakan bahwa institusi keagamaan memiliki
peran yang sangat penting dalam kehidupan komunitas sosial di dunia.
Misalnya,
seorang mulism menginterpretasikan pandangannya tentang dunia dan bertingkah
laku sesuai dengan kultur yang dihasilkan dari jaringan kehidupan sosialnya dan
institusi, kepercayaan, serta praktek dari orang-orang yang berbeda agama.
Kondisi ini yang dimaksud dengan proses globalisasi.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam
masa globalisasi, akan banyak sekali perubahan yang terjadi di Dunia ini,
khusunya di bidang Informasi dan Pengetahuan, yaitu Internet, yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia, akan tetapi Internet memiliki banyak
kelebihan dan kekurangan, dalam bidang agama. Internet dapat memudahkan kita
dapat lebih mempercayai kepercayaan kita lewat internet, dan mempermudah kita
untuk belajar tentang agama kita, akan tetapi, Internet juga dapat membuat kontroversi
manusia contohnya banyaknya data-data yang beredar yang tidak kita butuhkan
atau menyesatkan, artikel-artikel yang membuat kita kurang mempercayai akan
iman kita. Jadi, bagaimana kita dapat menyikapi akan keberadaan Internet yang
bisa kita manfaatkan dengan kegiatan positif maupun negatif.
No comments:
Post a Comment