Langkah- langkah Pembelajaran Membaca Permulaan Tanpa
Buku
Merekam
bahasa murid. Bahasa yang digunakan di dalam percakapan mereka direkam untuk
digunakan sebagai bahan bacaan. Karena bahasa yang digunakan sebagai bacaan
adalah bahasa murid sendiri, murid tidak akan mengalami kesulitan.
Menampilkan
gambar sambil bercerita. Guru memperlihatkan gambar sambil bercerita. Guru
memperlihatkan gambar kepada murid sambil bercerita sesuai dengan gambar
tersebut. Kalimat- kalimat yang digunakan guru dalam bercerita itu digunakan
sebagai pola dasar bahan membaca
Contoh:
Guru memperlihatkan gambar seorang anak yang sedang menulis, sambil bercerita.
Ini Susi
Susi duduk di kursi
Ia sedang menulis surat,
dst.
Kalimat-
kalimat guru tersebut ditulis di papan tulis dan digunakan sebagai bahan
bacaan.
3. Membaca
gambar
Contoh:
Guru memperlihatkan gambar seorang ibu yang sedang memegang sapu, sambil
mengucapkan kalimat “Ini ibu”. Murid melanjutkan membaca gambar tersebut dengan
bimbingan guru.
4. Membaca
gambar dengan kartu kalimat. Setelah murid dapat membaca gambar dengan lancar,
guru menempatkan kartu kalimat di bawah gambar. Untuk memudahkan pelaksanaanya,
dapat digunakan media berupa papan selip atau papan flanel, kartu kalimat,
kartu kata, dan kartu gambar. Dengan menggunakan kartu- kartu dan papan selip
atau papan flanel, maka pada saat menguraikan dan menggabungkan kembali kartu-
kartu tersebut akan lebih mudah.
5. Membuat
kalimat secara struktural (S). Setelah murid mulai dapat membaca tulisan di
bawah gambar, sedikit demi sedikit gambar dikurangi sehingga mereka dapat
membaca tanpa dibantu gambar. Dalam kegiatan ini media yang digunakan adalah
kartu- kartu kalimat serta papan selip atau papan flanel. Dengan dihilangkannya
gambar maka yang dibaca murid adalah:
Misalnya:
ini bola adi
ini bola ali
ini bola tuti
6. Proses
analitik (A). Sesudah murid dapat membaca kalimat, mulailah murid menganalisis
kalimat itu menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf.
Misalnya:
ini bola
i ni bo la
i ni bo la
i n i b o l a
7. Proses
sintetik (S). Setelah murid mengenal huruf- huruf dalam kalimat yang diuraikan,
huruf- huruf itu dirangkai lagi menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan
kata menjadi kalimat semula.
Misalnya:
i n i b o l a
i
ni bo la
ini
bola
ini
bola
secara
utuh, proses SAS tersebut sebagai berikut:
ini bola
ini bola
i ni bo la
i n i b o l a
i ni bo la
ini bola
ini bola
No comments:
Post a Comment